2. Jelaskan Perbedaan Data Vektor dan Data Raster!
1)
Jelaskan
sumber Data Spasial!
Beberapa sumber Data
Spasial antara lain adalah:
1.
Peta analog (antara lain peta
topografi, peta tanah, dsb.)
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta
analog dibuat dengan Teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi
spasial seperti koordinat, skala, arah mata angina dsb. Peta analog dikonversi
menjadi peta digital dengan berbagai cara yang akan dibahas pada bab
selanjutnya. Referensi spasial dari peta analog memberikan koordinat sebenarnya
di permukaan bumi pada peta digital yang dihasilkan. Biasanya peta analog
direpresentasikan dalam format vektor.
2.
Data dari sistem Penginderaan
Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara, dsb.)
Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang
terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala. Dengan adanya bermacam-macam
satelit di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa menerima
berbagai jenis citra satelit University untuk beragam tujuan pemakaian. Data
ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
3.
Data hasil pengukuran lapangan.
Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas administrasi,
batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dsb., yang dihasilkan
berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan
sumber data atribut.
4.
Data GPS.
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data
bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya
teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vector
2)
Jelaskan
Perbedaan Data Vektor dan Data Raster!
1.
Vektor
Dalam data format vektor, bumi kita
direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah
yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama),
titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan
antara dua buah garis).
Gambar 1. Data Vektor
Keuntungan utama dari format data
vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis
lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi,
misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah
untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data
vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan
gradual.
2.
Raster
Data raster (atau disebut juga dengan
sel grid) adalah data yang dihasilkan dari system Penginderaan Jauh. Pada data
raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang
disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual)
tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan
ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan
batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah,
vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya
ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran
filenya.
Gambar 2. Data Raster
Masing-masing format data mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat
tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang
dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data
vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi
sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster
biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi
lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar