Rabu, 14 Agustus 2019

Tugas Pertemuan Ke-10_Sistem Informasi Geografis


1.    Apa Yang Anda Ketahui tentang Smart City dan Apa Hubungannya dengan SIG!
2.    Mengapa Sistem Geospasial Merupakan faktor penting dalam terciptanya Smart City!


1.       Smart city adalah sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan smart city, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya, secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.

Smart city dapat didefinisikan menjadi 6 dimensi, yaitu smart economy, smart mobility, smart environment, smart people, smart living, dan smart governance. Enam dimensi itu berhubungan dengan teori regional dan neoklasik pertumbuhan dan pembangunan perkotaan tradisional. Secara khusus, dimensi tersebut didasarkan pada daya saing masing-masing daerah, seperti transportasi, ICT, ekonomi, sumber daya alam, social, pemerintahan, dan lain-lain.
Konsep smart city:

·   Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup
·    Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptomalkan sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada penduduknya.
·     Smart city dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur social, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan kota.
·        Smart city membuat kota lebih efisien dan layak huni
·   Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien.


               GIS in Smart City

Sebuah kota pintar adalah sebagai salah satu dimana investasi pada manusia, modal sosial, transportasi tradisional dan modern (ICT) komunikasi, infrastruktur, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan memberikan kualitas hidup yang tinggi dengan melibatkan pengelolaan sumber daya alam, melalui tindakan partisipatif. Kota pintar merupakan  salah satu penyedia yang berfungsi untuk kesejahteraan rakyat melalui integrasi sistem perkotaan perencanaan, pelayanan yang efisien, tata cerdas, manajemen energi dan konservasi sumber daya dengan penggunaan yang mendasari teknologi dan instrumentasi yang mengarah ke sosio - pembangunan ekonomi dan berkelanjutan. Kota pintar menganggap diri mereka 'pintar' terutama dari sudut pandang prestasi mereka di bidang Teknologi Komunikasi Informasi (TIK) dan. sesuai survei terbaru ada 52 kota pintar di duniadan dua kota berasal dari Negara India.

Tujuan menggunakan GIS adalah bahwa peta memberikan dimensi tambahan untuk analisis data yang membawa kita satu langkah lebih dekat untuk memvisualisasikan pola yang kompleks dan hubungan yang mencirikan perencanaan dan kebijakan masalah di dunia nyata. Visualisasi pola spasial juga mendukung analisis perubahan, yang penting dalam pemantauan indikator sosial. Hal ini pada gilirannya hasil dalam meningkatkan penilaian kebutuhan.



2.    Seiring ketersediaan informasi dasar dan tematik yang semakin lengkap, pemanfaatan Informasi Geospasial juga semakin meningkat. Berbagai lembaga dan pemda meluncurkan aplikasi berbasis Informasi Geospasial untuk pelayanan publik. Konsep ini harus didukung oleh Informasi Geospasial yang akurat, sistem informasi geografis dan infrastruktur teknologi informasi yang tepat sehingga dapat memberikan informasi perencanaan pengembangan wilayah yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Tata kelola pemerintahan memang harus terdukung Informasi Geospasial yang baik, karena 80% pengambilan kebijakan di pemerintah memiliki aspek lokasi. Misalnya, penentuan dan pemetaan lokasi sarana kesehatan, pendidikan, fasilitas umum, penanggulangan kemiskinan dan lain-lain. Rumah-rumah warga miskin juga bisa dipetakan sehingga menjadi target kepala desa/daerah untuk mengentaskan warga miskin.

Selain mendapatkan berbagai informasi terkait layanan publik, melalui Smart City masyarakat juga bisa berpartisipasi dan memberi informasi misalnya lokasi kemacetan, banjir, kebakaran, kecelakaan lalu lintas, dan lain-lain. Jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, Informasi Geospasial bukan sekedar menjadi gaya hidup, tapi juga bisa menopang hajat hidup masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar